NASIONAL

75 Tahun HMI, Antara Arah Baru atau Arah Elit

Oleh : Faizal Ikbal

Jakarta,ViralKata.com-Sebelum menyiyir, alangkah baiknya kita mengucapkan selamat Hari Lahir Himpunan Mahasiswa Islam yang ke-75.Biasanya, setelah pengucapan selamat akan dilangsungkan dengan kalimat harapan. Tetapi, kalimat harapan dari Nyiyir ini, akan diisi pada bagian akhir. Dan Jangan lupa juga, untuk letakkan foto terbaikmu di twibbon untuk meyemarakkan hari lahir HMI.

Next, kalian pasti masih ingatkan, kegiatan spektakuler yang diprakarsai Bidang Pembangunan Demokrasi Politik dan Pemerintahan PB HMI pada bulan kemarin di semarang.! Namanya juga kegiatan, pasti ada sambutan-sambutanya.

Sambutan yang pertama, disampaikan oleh Kakanda Ilham Fadli, Ketua Bidang Pembangunan Demokrasi Politik dan Pemerintahan PB HMI. begitu dipanggil MC, ketua bidangnya langsung menuju Podium MinimalisStainlessberwarna gilap putih dan black,kurang memiliki panjang 107cm dan luasnya 50cm, sedikit melengkung dibagian tengah, dan dilengkapi Mickrofon.

Tiba di atas podium, dengan terang pak kabid menyampaikan, Program Sekolah Demokrasi Politik (SDP) ini, mengambil titik simpul pada riak-riuk kontestasi politik Indonesia 2019 yang lalu. Sehingga, kita memikirkan semacam adanya gerakan alternatif untuk menjaga demokrasi dan merawat kebhinekaan kita.

Setelah ketua bidang, giliran pak ketum PB HMI, (Tum Raihan). Memberikan sambutan yang sangat moncer dengan beragam perspektif teoritik, mulai dari demokrasi hingga politik kekuasaan dan itu sungguh komprehensif. Tapi jujurly, ada yang kaku dan sangat formal dalam sambutannya, berasa kayak didalam ruang kelas kuliah.

Benar kata pak gubernur yang punya jawa tengah hari itu, ketum bicara seolah-olah memberikan kuliah umum pada mahasiswa. Analisis kotor penyiyir, sebenarnya pak ganjar ingin bilang begini, kalau tujuan sekolah demokrasi politik (SDP) adalah memindahkan ruang kelas kuliah peserta SDP dari kampus mereka ke semarang, mending jangan digelar.

Tetapi misalnya, sekolah demokrasi politik menjadi wadah mengagregasi gagasan kader Himpunan Mahasiswa Islam, tentang merosotnya demokrasi Hari ini, sekaligus menyiapkan rules model baru berdemokrasi yang menjunjung tinggi hak-hak sipil, maka indonesia dan dunia akan mengelengkan kepala sambil bertepuk tangan atas semua itu.

kalau sedikit, menyitir gagasan tum Raihan saat sambutan, harusnya ketum lebih konteks memberikan pemetaan pemikiran tentang demokrasi indonesia yang sedang terjun bebas. Sedikitnya mungkin ketum blak-blakan mengutip buku ‘’ Demokrasi Di Indonesia Dari Stagnasi Ke Regresi ? ‘’ yang di editori Thomas Power dan Eve Warbuton.

Buku yang sempat di iklankan, lewat istastori akun instagramnya ketum beberapa bulan lalu. sudah pasti, narasi lintasan demokrasi indonesia dalam buku itu dinikmati betul. Case study, yang disunguhkan buku itu, masih hangat dengan kondisi demokrasi kita yang tengah melaju ke arah regresi.

Contohnya, kekuasaan yang cenderung melalukan taktik politisasi terhadap lembaga penegak hukum. Fenomena, penangkapan aktivis masyarakat sipil adalah jurus memperlemah demokrasi dan mendorong adanya kekuatan oligarki di indonesia.

Kenapa itu tidak dibawah sebagai topik menarik untuk merangsang pemikiran kader HMI, agar sekembalinya mereka di tiap-tiap daerah sudah bisa mendapuk dirinya, sebagai pejuang demokrasi.
Eitss ! atau ada ketakutan, ketika topik itu dihembuskan, maka akan ada gelombang kader HMI yang memprotes rezim saat ini. Oohh ..! baru keciuman, semacam ada aroma-aroma kedekatan sama elit. Sorry tum, mumpum milad, kita saling memberi notifikasi independensi.

Yang konteks pada pidatonya, di SDP adalah wacana Digitalisasi yang menjadi instrumen untuk mempengaruhi kekuasaan. tapi sayangnya, belum pernah terlihat Twitt atau flayer ketum PB HMI yang mengkritik dengan keras Rezim Jokowi.
Tidak seperti Bem Universitas Indonesia yang menobatkan Jokowi sebagai The king of lip service lewat twitt dan flayer yang beredar lewat ruang digital.

Well, kita sudah sampai di akhir bagian nyinyir ini, seperti janji diatas, akan ada kalimat harapan. Dan harapanya, mudah-mudahan Tum Raihan sudah menonton Web Series ‘’ Layanga Putus ‘’ yang sempat viral kemarin. Bercerita tentang cinta, perselingkuhan, dan cinta yang harus berakhir (perceraian).
Artinya, layangan yang dimainkan bersama elit harus ditarik kuat biar putus. melepaskan skandal perselingkuhan elit, memutuskan cinta yang dibangun dengan cash by cashdan membiarkan himpunan meratap masa depan yang tidak terdikte.

Dari disini, mungkin saja akan ada, konsolidasi struktural yang kembali menempatkan domain gerak Himpunan sebagai organisasi perjuangan yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
Akhir kata, selamat milad himpunan tercinta, semoga milad-milad selanjutnya bukan lagi merayakan pecahan angka-angka usia, tetapi melahirkan lagi nyawa gerakan Himpunan yang hidup sepanjang usia dan menata arah baru HMI. Reporter AL

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close